Malam peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gempol, Kabupaten Pasuruan pada hari Rabu, 22 Oktober 2025, berlangsung dengan penuh khidmat dan sarat makna. Bertempat di halaman Kantor MWC NU Gempol, Desa Ngerong, ribuan jamaah Nahdliyin tumpah ruah mengikuti lantunan sholawat dan tausiah yang menggema di udara sejuk malam itu.
Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, acara ini menjadi momen bersejarah bagi MWC NU Gempol. Selain peringatan religius, kegiatan tersebut juga disertai penyerahan sertifikat tanah MWC NU Gempol oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pasuruan, simbol komitmen kuat dalam memperkuat basis organisasi dan pelayanan umat.
Adapun rundown acara terlampir sebagai berikut:
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan sekaligus pengurus MWC NU Gempol, H. Samsul Hidayat, M.PdI, menjelaskan bahwa proses pembelian lahan seluas 2.680 meter persegi kini telah mendekati tahap akhir. “Nilai tanah mencapai sekitar Rp 2,68 miliar. Hingga saat ini sudah terbayar Rp 2,5 miliar dan insyaallah sisanya Rp 180 juta akan kami lunasi pada Desember 2025,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Ia menambahkan, pembayaran dilakukan secara bertahap sebanyak enam kali dengan nominal berbeda. “Kami optimis seluruh proses administrasi akan selesai tepat waktu. Ini bagian dari ikhtiar bersama dalam memperkuat kelembagaan NU di tingkat bawah,” lanjut Samsul.
Kepala BPN Pasuruan, Herman Hidayat, menyerahkan sertifikat tanah secara simbolis kepada pengurus MWC NU Gempol. Ia menyampaikan apresiasi atas koordinasi yang baik antara pihak NU dan BPN, sehingga proses sertifikasi dapat diselesaikan hanya dalam waktu satu minggu.
Rasa syukur turut disampaikan oleh pengurus MWC NU Gempol, H. Jemik Sadiman. “Alhamdulillah, sertifikat ini menjadi kado istimewa di Hari Santri. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, terutama BPN Pasuruan yang bekerja cepat dan profesional,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pasuruan KH. Sobih Asrori dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga semangat juang santri di era modern. “Santri bukan hanya benteng aqidah, tetapi juga penjaga nilai kebangsaan. Santri berperan penting dalam mengawal kemerdekaan menuju peradaban dunia yang adil dan bermartabat,” ungkapnya.
Dilanjutkan dengan Acara yang ditunggu-tungu yakni Mauidlotul hasanah dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 di MWC NU Gempol, Kabupaten Pasuruan, oleh KH. Samsul Abadi Al Hafidz dari Jombang, beliau menyampaikan ceramah yang sarat makna tentang pentingnya membentuk generasi penerus Nahdlatul Ulama yang beriman, berakhlak, dan berilmu. Beliau menjelaskan empat tipologi anak dalam Al-Qur’an, yakni anak yang menjadi musuh bagi orang tua, anak sebagai fitnah, anak sebagai perhiasan dunia, dan anak yang menjadi penyejuk hati. Beliau juga menekankan tiga sikap orang tua dalam menghadapi anak, yaitu memaafkan, berlapang dada, dan memohonkan ampun kepada Allah atas kesalahan anak.
Menurutnya, keteladanan orang tua dalam ibadah dan kedermawanan sangat berpengaruh terhadap kesalehan anak. Ia mengingatkan pentingnya berbakti kepada orang tua, bukan hanya melalui doa, tetapi juga dengan hadir langsung menunjukkan kasih sayang. Selain itu, beliau menegaskan nilai keberkahan dari ziarah kepada para ulama serta pentingnya menjaga tradisi keagamaan seperti istighosah, manaqib, dan shalawat. Ceramah ditutup dengan doa agar jamaah diberi umur panjang, rezeki yang berkah, dan anak-anak yang saleh serta berbakti kepada orang tua dan agama.
Acara yang berlangsung hingga larut malam itu dihadiri para kiai, tokoh masyarakat, unsur Muspika Kecamatan Gempol, serta masyarakat dari berbagai lapisan. Suasana penuh keakraban dan haru menjadi penanda kuat sinergi antara ulama, umara, dan umat, dalam meneguhkan peran santri bagi kemajuan daerah dan bangsa.


إرسال تعليق